Langsung ke konten utama

Dody Heriyanto,SE., Lurah Bokoharjo

Candi Banyunibo  Obyek Wisata di Kalurahan Bokoharjo
Dody Heriyanto,SE., Lurah Bokoharjo


Sleman (MediaRakyat.Co.id). Candi Banyutibo yang berada  di atas hamparan lahan seluas 3 Ha ini merupakan salah satu obyek wisata  di Kalurahan Bokoharjo. Demikian disampaikan  Dody Heriyanto,SE., Lurah Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat, 27 Januari 2023 di ruang kerjanya.
Selanjutnya, Dody Heriyanto,SE., menjelaskan keberadaan Candi Banyutibo yang  berada di lahan seluas kurang lebih (3) tiga hektar ini penjelasannya  sesuai dengan penjelasan dari penelitian Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta,  bahwa:
Candi Banyunibo merupakan kompleks percandian yang terletak di Dusun Cepit, Kalurahan Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman,  Daerah Istimewa Yogyakarta. 
Candi Banyunibo dibangun di dataran yang dikelilingi oleh perbukitan di sebelah Utara, Timur dan Selatan. Candi ini ditemukan kembali dalam keadaan runtuh berserakan pada bulan November 1940, selanjutnya dilakukan penelitian sampai tahun 1942 yang berhasil menyusun kembali bagian atap dan pintu candi. Sampai tahun 1962 berhasil menyelesaikan soubasment, kaki candi, tubuh candi serta pagar sisi utara.
Pembangunan Candi Banyunibo dapat diselesaikan pada tahun 1975. Candi Banyunibo terdiri dari 1 (satu) buah bangunan induk dan 6 (enam) buah candi perwara,  yang terdiri dari 3 (tiga) buah candi perwara Selatan dan 3 (tiga) buah perwara Timur.
Candi induk Banyunibo menghadap ke arah Barat pada bagian kiri dan kanan tangga terdapat pipi tangga yang terdapat pahatan tokoh-tokoh yang sampai saat sekarang belum dapat diketahui identitaanya. Pada bagian ambang pintu masuk terdapat hiasan kalamakara. Sedangkan pada bagian ujung pipi tangga terdapat hiasan makara yang berakhir dengan relief se ekor singa.
Tubuh candi berbentuk tambun pada bagian dinding penampil sebelah Selatan terdapat relief seorang wanita yang dikerumuni anak-anak, sedangkan relief di dinding Utara menggambarkan seorang pria dalam.posisi duduk.
Candi Banyunibo mempunyai ukuran 15,325%. 14,25 meter dengan tinggi 14,25 m. tinggi kaki candi adalah 2,5 m, masing-masing sudut candi terdapat jaladwara yang berfungsi sebagai saluran air hujan.
Kaki candi Banyunibo pada maing-masing sisinya dibagi menjadi beberapa bidang (panel) yang berisi hiasan berupa tumbuh-tumbuhan yang ke luar dari pot-pot bunga yang berbentuk seperti sandaran lampu duduk, pinggan, buah wortel dan siput yang dianggap sebagai lambang kehidupan atau kesuburan.
Di atas kaki-kaki candi terdapat selasar tanpa pagar langkan yang berfungsi sebagai jalan untuk mengelilingi candi. Kedua relief tersebut memggambarkan Hariti, dewi kesuburan dalam agama Budha, dan Vaisravana (suaminya). Di sisi dalam dan luar terdapat relief tokoh Kuwero.
Di dalam tubuh candi terdapat bilik yang berukuran 6,875 x 4,5 m. Bagian dinding candi terdapat jendela-jendela yang di atas dengan pilaster.
Atap candi Banyunibo bagian bawah berbentuk daun bunga phatma (ghanta) yang diatasnya diletakkan  puncak atap berbentuk stupa terdiri dari Prasadha, Harmika dan Yasti. Hal tersebut menunjukkan Candi Banyunibo berlatar belakang agama Budha.
Pada bagian dinding penampil sebelah Selatan dipahatkan relief seorang tokoh wanita yang disebut sebagai Dewi Hariti. Relief tersebut menggambarkan anak-anak yang memanjat pada sebatang pohon dan Dewi Hariti yangdi kerumuni anak-anak. 
Dewi Hariti.dalam agama Budha dianggap sebagai manifestasi dari. Dewi Kesuburan, ada juga yang menganggap sebagai Dewi Ibu dan Dewi Kekayaan.
Dewi ini umumnya digambarkan sebagai figur dewi, dengan alat genetial yang menonjol dan selalu disertai oleh anak-anak pengikutnya.
Diharapkan nantinya ke depan kalau operasinya sudah optimal bisa meningkatkan perekonomian masyarakat lingkungan. Demikian harap Dody. (bidin,s)




Postingan populer dari blog ini

MENENGOK PENINGGALAN SEJARAH DI KARAWANG

Monumen Karawang Karawang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Propinsi Jawa Barat, berbatasan dengan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor. Kota ini dijuluki pula kota padi. Ada begitu banyak peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di kota Karawang.  Karawang yang berjuluk kota padi atau kini dijuluki kota pangkal perjuangan ini, memang memiliki beberapa objek wisata alam dan objek wisata sejarah. Mulai dari Curug Cijalu yang terletak di Selatan Karawang, samapi objek wisata sejarah yang berkaitan erat dengan Kemerdekaan Negara Indonesia, seperti peristiwa penculikan Soekarno Hatta ke Rengas Dengklok dan peristiwa pembantaian warga sipil di Rawa Gede, dan ada pula wisata candi peninggalan Kerajaan Tarumanegara di daerah Batujaya.  Monumen Rawa Gede Dimulia dari sejarah monumen Rawagede yang terletak di Kecamatan Rawamerta . Objek wisata Monumen Rawagede ini dibangun untuk memperingati peristiwa pembantaian warga sipil oleh tentara Belanda. Monumen ini d

Kreasi Pom-Pom

Yuk, Manfaatkan Pom-Pom Untuk Kreasi Rumah Anda ! Tahukah anda apakah itu pom-pom ? Sleman  ( Mediarakyat.co.id ) -  Pom-pom adalah kerajinan tangan yang berbentuk bulat, berbulu dan berbagai macam warna serta ukuran. Pom-pom dapat terbuat dari benang wol, kain dan kertas. Namun, kali ini akan dijelaskan beberapa kreasi pom-pom dari benang wol yang simple, menarik dan unik untuk menghiasi rumah Anda. 10 kreasi pom-pom untuk hiasan rumah anda antara lain : 1. Bisa jadi hiasan bunga pom-pom. Bunga dari Pom-pom Bunga pom-pom dapat dijadikan hiasan rumah anda dengan cara tambahkan daun, tangkai, dan pot. Pot bisa diisi dengan gabus untuk menancapkan tangkainya. Buatlah pom-pom dengan warna yang berbeda-beda untuk menambah estetika. 2. Gantungan Kunci Kece dan Unik Gantungan Pom-Pom Pom-pom sangat menarik untuk dijadikan gantungan kunci. Selain simple dan unik, gantungan kunci dari pom-pom juga enteng dan murah meriah. Buatlah sebuah pom-pom dengan

Ponpe Al Ikhlas

Pondok Pesantren Al Ikhlas Lantik Pengurus Baru            Suasana  di Ponpes Al Ikhlas Sleman (mediarakyat.co.id). Yayasan Pondok Pesantren Al Ikhlas Bercak, Jogotirto, Berbah, Sleman, DIY belom lama ini  melantik pengurus yang baru untuk periode 2019-2020. Acara pelantikan ini  bersama acara Istighosah di Ponpes setempat. Sedang acara Istighosah ini digelar setiap  Selasa malam atau (malem Rabo-Jw) acara ini sudah berjalan sejak berdirinya Ponpes tersebut. Demikian disampaikan Pengasuh Ponpes Al Ikhlas, KH. Abdulloh Khadiq Fauzan dengan panggilan akrabnya Pak Kyai Khadiq di kediamannya saat acara berlangsung. Selanjutnya ia menerangkan mengenai pelantikannya adanya pengurus baru dimaksudkan untuk menjaga situasi dan kondisi ponpes ini dapat berjalan lancar dibawah lindungan dari Alloh SWT. Sekaligus untuk memudahkan komunikasi dari orang tua santri sekaligus para santri manakala ada hal yang perlu dimusyawarahkan.  Adapun Pembina Organisasi ini yang telah terbentuk terdiri dari