Begini 10 Cara Melatih Anak Berjalan yang Aman

Jangan lupa membaca artikel sebelumnya di > Portal Informasi Indonesia.

Pada dasarnya, perkembangan setiap anak berbeda-beda. Termasuk dalam kemampuan berjalannya. Secara umum, seorang anak akan mulai merambat di usia 8 bulan. Kemudian saat usianya mencapai 9 bulan, anak sudah bisa berdiri tanpa bantuan walau terkadang masih sering terjatuh.
Kemudian menginjak 1 tahun, bayi seharusnya telah memulai langkah pertamanya dan mulai berjalan secara perlahan. Lalu bagaimana jika anak belum mampu berjalan saat berusia 1 tahun? Apakah itu normal? Ya, tentu saja normal.

Hanya mungkin anak tersebut mengalami keterlambatan berjalan karena kurang menerima stimulasi. Menurut data tercatat, beberapa anak ada yang memulai proses berjalan saat usianya 1,5 tahun.

Kondisi ini bisa disebabkan anak kekurangan asupan nutrisi (seperti kalsium), jarang memperoleh pelatihan, atau mungkin dikarenakan adanya gangguan tertentu.

Artikel lainnya: Inilah Cara Mengatasi Biduran pada Bayi dengan Bahan Alami

Nah, pada kesempatan kali ini MediaRakyat akan mengulas tentang Begini 10 Cara Melatih Anak Berjalan yang Aman. Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Berikut 10 Cara Melatih Anak Berjalan yang Aman

1. Mengajari Berdirik Tegak

Cara melatih anak berjalan usia 1 tahun yang paling awal dengan mengajarinya berdiri tegak. Teknik ini bisa dilakukan ketika usia bayi memasuki 9 bulan. Ibu bisa membantunya berdiri di dalam box tidurnya dengan membiarkan anak berpegangan pada sisi-sisinya.
Lalukan latihan ini setiap hari, namun jangan terlalu memaksakan. Perhatikan juga kondisi kakinya saat berdiri. Apakah masih menekuk atau tidak. Jika anak sudah bisa berdiri dengan telapak kaki menempel sempurna dan tegak, maka ibu boleh memulai metatihnya di lantai.

2. Sesekali Posisikan Anak Tengkurap

Tengkurap juga menjadi salah satu faktor yang merangsang anak untuk cepat berjalan. Tengkurang ini memiliki banyak manfaat, semisal melatih otot tangan, leher dan punggung.
Nah, kekuatan otot punggung dapat mempengaruhi kekuatan anak untuk berjalan. Sebab selain kaki, otot punggung juga menjadi tumpuan ketika anak berdiri.

3. Pastikan Anak Sudah Bisa Merangkak

Sebelum mengajari anak berjalan, serta mengajarkan berdiri tegak. Pastikan anak Anda sudah bisa merangkak. Keterampilan merangkak ini sangat penting, yang mana berarti jika Anda sudah dapat merangkak maka otot-otot kaki, punggung, tangan dan lehernya sudah mulai kuat.
Secara medis, anak tersebut siap untuk berjalan. Syaraf motoriknya akan semakin berkembang dan terangsang secara otomatis untuk berjalan. Umumnya seorang anak akan mulai merangkan ketika usianya memasuki bulan ke-6.

4. Sediakan Pegangan untuk Anak

Ketika bayi sudah mulai bisa berdiri, ia akan mulai melangkah secara perlahan. Lalu terjatuh lagi. Intinya bayi belum bisa berjalan lancar. Nah, untuk membantu kondisi tersebut, ibu bisa memberikan bantuan lewat pegangan.
Misalnya kursi, meja atau mungkin membiarkan anak memegangi pergelangan tangan ibu. Biarkan ia berjalan secara mandiri serambi berpegangan. Kemudian jangan lupa memberikan pujian-pujian dan tepuk tangan. Perhatikan juga kondisi lantai. Pastikan bersih dan tidak ada benda berbahaya. 

5. Menstimulasi dengan Mainan

Selanjutnya ibu bisa menstimulasi anak dengan mainan. Hal ini dilakukan saat anak sudah bisa berdiri tegak dan berjalan merambat. Ibu bisa memancingnya dengan benda-benda yang anak sukai, misalnya mainan atau makanan.
Mintalah si anak untuk mengambil benda itu dengan jarak tertentu. Lalu jika ia berhasil berikan pujian ya. Contohnya saja, “Pintar sekali anak mama, sudah bisa jalan” atau lainnya.


6. Menitah Anak

Salah satu cara menstimulus anak untuk bisa berjalan yakni dengan menatih. Pegangi kedua tangannya, lalu ajak anak melangkahkan kakinya secara perlahan. Lakukan praktek ini setiap hari, setidaknya saat usianya memasuki 9 bulan.
Ketika ibu melihat anak sudah cukup kuat menegakkan kakinya, ibu bisa melepaskannya untuk berjalan sendirian. Namun tetap awasi pergerakan anak untuk menghindari hal-hal berbahaya.

7. Jangan Membatasi Ruang Gerak Anak

Umumnya seorang anak kecil cenderung hiperaktif. Bergerak kesana-kemari, berkeliling rumah, serta senang membongkar-bongkar mainan. Biarkan saja anak bereksplorasi.
Jangan terlalu mengekangnya atau mengendongnya. Semakin sering anak dibiarkan merangkak di dalam rumah, perlahan dia akan mulai mencoba berdiri sambil pegangan meja atau kursi. Lama-kelamaan, anak pasti bisa berjalan dengan lancar.

8. Mengajak Anak Berenang

Cara melatih anak berjalan usia 1 tahun selanjutnya yakni dengan mengajak anak berenang. Tidak perlu takut, olahraga berenang tidak membahayakan anak kecil selama diawasi dengan benar. Justru berenang memiliki banyak manfaat bagi perkembangan bayi.
Umumnya seorang bayi diperbolehkan berenang saat usianya 6 bulan. Berenang dapat membantu menguatkan otot-otot tubuh, meningkatkan imunitas dan membantu pertumbuhan syaraf motoriknya. Hal ini tentu berpengaruh terhadap perkembangan anak dalam berjalan.

Seorang anak yang sering diajak latihan berenang biasanya lebih cepat berdiri dan berjalan. Namun demikian, ibu harus ingat jangan sembarangan mengajak anak ke tempat pemandian umum. Sebaiknya pililah tempat renang khusus bayi yang diawasi oleh tenaga profesional.

9. Anak Jangan Terlalu Sering di Gendong

Ketika anak mulai memasuki usia 6 bulan, sebaiknya ibu jangan terlalu sering menggendongnya. Apabila anak sering digendong maka otot-otot kakinya jadi kurang terlatih.
Sebaliknya, jika ibu membiarkannya bermain di kasur lantai seperti matras atau lantai maka anak akan bebas bereksplorasi. Namun awasi sekelilingnya ya, bu. Jauhkan benda-benda tajam dan pastikan lantai tidak licin.

10. Tingkatkan Kepercayaan Diri Anak

Anak kecil mudah mengalami trauma. Biasanya saat anak terjatuh atau merasa kaget dengan sesuatu, ia akan ketakutan dan tidak mau mengulangi aktivitasnya kembali. Nah, untuk mengatasi hal ini pastikan ibu membantu memberikan motivasi.
Caranya dengan tidak terlalu memanjakan anak. Misalnya saat anak terjatuh jangan heboh berlebihan. Berikan pengertian kepadanya. Semisal dengan mengatakan, “tidak apa-apa terjatuh, jangan menangis.

Ibu ada disini kok. Ayo dicoba jalan lagi, nanti ibu kasih makanan yang enak.” Begitu seterusnya hingga kepercayaan diri anak bisa tumbuh kembali.

Nah, itulah ulasan tentang Begini 10 Cara Melatih Anak Berjalan yang Aman. Apabila penjelasan di atas ada yang kurang jelas, atau Anda ingin memberikan kami rekomendasi selanjutnya kami harus membuat artikel apa, silahkan comment di bawah ya gais. Semoga bermanfaat...

Artikel lainnya:


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi seputar bisnis di indonesia, anda bisa membacanya pada artikel terkait dibawah ini :