Bali – Kegiatan World Water Forum Ke-10 di Bali memberikan dampak positif kepada pelaku pariwisata dan usaha di Bali, Hal ini dirasakan pengelola hotel di tengah berlangsungnya event internasional World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.
Menurut General Manager Hotel The Nest dan Agranusa Signature Villa, Fajri Roesman, mengatakan per hari ini, Selasa (21/5/2024), tingkat okupansi atau keterisian The Rani Hotel telah mencapai 100%. Kondisi itu bertahan hingga Jumat (25/5) esok.
"World Water Forum (WWF) sangat berdampak positif kepada hotel kami dan vila kami, karena mulai dari tanggal 15 sampai dengan 25 Mei hotel kami sudah full seratus persen untuk tingkat hunian," ujarnya, Selasa.
Fajri turut mengapresiasi pengamanan yang dilakukan oleh Polri atas kelancaran WWF. Polri dinilai sudah bekerja maksimal dan profesional dalam mengamankan agenda internasional ini.
Dikatakan Fajri, amannya Bali saat pelaksanaan WWF menarik minat para wisatawan mancanegara maupun domestik untuk datang. Menurutnya, tak hanya para delegasi WWF yang saja yang datang ke Bali.
"Semua berlangsung berkat koordinasi dan kerjasama dan pengaturan yang dilakukan oleh Polri, sangat luar biasa," tuturnya.
Senada, General Manager The Rani Hotel Bali, Tjen Ole Mohamad Soleh, menganggap WWF bisa memberikan dampak positif terhadap okupansi hotel di kawasan Kuta Bali. Tak, terkecuali hotel miliknya yang juga mengalami peningkatan okupansi.
Menurut Tjen, peningkatan okupansi tersebut tak lepas dari pengamanan maksimal oleh Polri dalam event WWF. Tjen mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Polri terkait pengamanan.
"Tentunya pengamanan Polri sangat maksimal sekali ya, untuk pengamanan keberlangsungan acara World Water Forum internasional tersebut," ujarnya.
Karena itu, Tjen berterima kasih kepada Polri dan instansi terkait atas pengamanan yang dilakukan sejauh ini.
"Terima kasih untuk Polri dan instansi terkait karena telah melakukan dan melaksanakan acara pengamanan untuk World Water Forum tersebut ini berjalan dengan lancar dan baik, dan sesuai harapan kita semua," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Polri dan TNI melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) di Gelanggang Olahraga (Gor) Yudomo, Kepaon, Denpasar, Bali, Jumat (17/5). Agenda tersebut dipimpin oleh Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan.
"TFG dilaksanakan untuk memberikan gambaran secara detail terhadap tugas dan fungsi pengamanan yang dilakukan personel di lapangan," ujar Kapolri sebagaimana dikutip dari Instagram resmi @listyosigitprabowo.
Kapolri mengatakan, Polri telah mengantisipasi gangguan keamanan dan situasi kontijensi. Hal ini dilakukan agar WWF berjalan aman dan lancar.
"Kami telah mempersiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan serta situasi kontijensi agar penyelenggaraan WWF ini dapat berjalan aman dan lancar," katanya.
Lebih lanjut, Kapolri memastikan seluruh unsur pengamanan WWF dapat berjalan dengan baik. "Kami memastikan seluruh unsur pengamanan baik personel, sarana prasarana, dan metode pengamanan dapat berjalan dengan baik," tuturnya.
Kapolri mengajak seluruh pihak untuk menyukseskan agenda internasional ini. Kapolri menilai kesuksesan WWF merupakan salah satu pijakan menuju Indonesia Emas 2045.
"Mari bersama sukseskan WWF ke-10 di Bali, sebagai salah satu pijakan pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045," pungkasnya.
Sebagai informasi, WWF dibuka oleh Presiden Jokowi pada Senin (20/5) di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua. Di hari yang sama, terdapat high level-meeting dan kunjungan para pemimpin negara dan organisasi internasional ke Tahura Ngurah Rai.
Boby Tri Setya Hartanto