Polisi Gerak Cepat Selidiki Dua Pelaku Misterius Pembobolan Bank Jatim, Office Boy Jadi Korban Sekap
BANYUWANGI, MEDIA RAKYAT – Kantor Unit Bank Jatim di Kecamatan Srono, Banyuwangi, menjadi sasaran aksi pembobolan oleh dua pelaku misterius, Selasa (5/11) pagi. Aksi nekat ini membuat seorang office boy yang berjaga di lokasi menjadi korban penyekapan dan ancaman senjata api.
Kapolsek Srono, AKP Hendry Christianto, membenarkan kejadian yang mengejutkan ini. Pembobolan berlangsung saat situasi kantor masih sepi. Setelah menerima laporan, pihaknya langsung melakukan olah TKP dan memasang garis polisi untuk mengamankan lokasi.
“Kasus ini juga sudah kami laporkan ke Satreskrim Polresta Banyuwangi untuk penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Hendry.
Menurut keterangan saksi, insiden terjadi saat bank bersiap untuk beroperasi. Hanya ada seorang office boy bernama Donny Hendra yang tengah bersih-bersih. Secara tiba-tiba, dua orang pelaku muncul dari arah belakang dan langsung menodongkan senjata api ke arahnya. Karena takut, Donny hanya bisa pasrah.
Tangan Donny diikat, kepalanya ditutup kain hitam, lalu dia dikurung di dalam gudang. Beberapa kali, ia juga diancam akan ditembak bila berteriak.
“Dari pengakuan saksi, senjata yang digunakan tampak seperti pistol, bahkan ia mendengar dua kali suara letusan,” terang Hendry.
Sekitar pukul 07.50 WIB, teller dan satpam bank mulai berdatangan. Mereka sempat berpapasan dengan dua orang tak dikenal yang pergi dengan sepeda motor Honda Vario. Para karyawan tidak curiga, mengira mereka adalah nasabah yang menumpang kamar mandi.
Satpam kemudian mendengar suara berisik dari dalam gudang. Karena pintu terkunci, satpam terpaksa membuka paksa pintu tersebut. Alangkah kagetnya ia saat menemukan office boy dalam kondisi mata dan tangan terikat.
Menyadari ada hal janggal, satpam langsung mengecek keadaan kantor dan mendapati almari berkas acak-acakan, sementara server CCTV ditemukan dalam kondisi rusak parah. Satu server CCTV bahkan hilang, diduga dibawa pelaku.
“Kami masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap siapa pelaku di balik pembobolan ini,” tegas Hendry.